Thursday 16 June 2016

Cerita Beasiswa: China, Salju, dan Toiletnya

Sebenarnya gw bukan orang yg punya target untuk mendapatkan beasiswa kuliah master di luar negeri. Setidaknya untuk dekat-dekat ini. Dulu sih, pernah minat sama LPDP, tapi begitu tau LPDP ga mengizinkan awardeenya yg sudah S2 untuk apply S2 lagi, gw langsung jadi males (walaupun waktu nulis ini ya gw masih S1 sih hehe)

Sejak masuk semester 8, makin banyak aja teman-teman khususnya satu departemen yang menjadi awardee LPDP. Lha pada makan apa yak kok kayanya gampang banget. Kekepoan itupun muncul kembali waktu gw semester 4 kuliah S2. Hal itu karena temen satu circle kami, Ani, sangat getol dan gigih untuk apply beasiswa. Les di pare berbulan-bulan, dan segala macam aplikasi beasiswa sudah dilahapnya.

Suatu hari, ada postingan yang seliweran (gw lupa dimana) tentang Beasiswa Pemerintah China. Tanpa pikir panjang gwpun langsung mengcopas info itu ke Ani. Ani yang kayanya juga lagi lelah sama segala macem aplikasi beasiswa (April memang deadlinenya berbagai beasiswa) terlihat kurang tertarik dan bilang bahwa ia akan daftar kalau gw daftar dan anipun bilang kayanya belum banyak yang tau beasiswa china sehingga kemungkinannya akan lebih besar.

Gw memang punya mimpi cukup dalam untuk bisa tinggal/menetap di negara lain. Nggak harus kuliah tapi bisa juga kerja profesional, volunteer maupun casual work (contohnya dengan work and holiday visa australia). Ya nggak harus eropa sih, tapi kalau kebetulan 4 musim ya itu beneran mimpi kewujud banget. Dari dulu gw selalu suka blogwalking secara random ke blog blog para perantau. Lalu pas ngetrend blog mamasejagad / semacam blog mamarantau makin gemarlah gw membaca cerita-cerita mereka. Sampe sekarang pun, instagram gw banyak memfollow orang Indonesia yang tinggal di luar negeri terutama yg bersama keluarganya baik untuk kerja, kuliah maupun volunteer.

Tapi China? Ya ampun. Nggak pernah kepikiran! Ngebayangin bahasa dengan 4 nadanya aja udah mumet. Belum lagi paradigma mainstream tentag China yang kebanyakan kurang baik. Tapi ternyata, setelah gw menelaah lebih lanjut (sailah) ternyata banyak hal (awam) yang belum gw ketahui

1. China adalah negara dengan 4 musim. Yaps pasti ada aja yang nanya "emang di China ada salju?". Ada banget. Apalagi di China bagian utara yg saljuan banget (hahaha bingung ngomongnya) karena udah deket sama Rusia. Salah satu daerah yg terkenal dengan saljunya yaitu Harbin

2. China memiliki banyak sekali universitas dan beberapa diantaranya adalah universitas top dunia contohnya Beijing university, Fudan university, tsinghua university dan lain lain. Dan banyak kampus yang menawarkan pembelajaran bahasa inggris penuh alias "English taught". Huahahaha walaupun bahasa inggris gw acakadut tapi setidaknya aman lah ya nggak belajar pake tulisan antah berantah *jiper bayanginnya*

3. Dengan berada di China setidaknya gw akan terpush untuk bisa berbahasa Mandarin to. Satu nilai plus dibanding kuliah di negara berbahasa Inggris. Bisa belajar dan langsung latihan gratis di tempatnya langsung. Jadi inget kata kata lao shi (guru) les bahasa mandarin gw waktu SMP "Dari 4 orang di dunia, 1nya adalah Chinese". Apalagi gw punya passion di dagang berdagang. Wuih langsung kebayang ngimpor barang barang murah ajaib dari China terus ongkang-ongkang kaki di pelabuhan Tanjung Priok! :))

4. Banyak orang dari berbagai negara bercampur di China. Banyak pelajar terutama dari Asia Timur bahkan Eropa yang kuliah khususnya dengan beasiswa dari pemerintah China. Hayo siapa yang mikir satu China isinya cuma orang chinese doang? *tunjuk tangan*

Tapi selain beberapa poin di atas ternyata ada juga poin yang bikin rada brigidik bulu romaku huahaha

1. China dikenal dengan negara jorok. Terutama toiletnya. Kalau kata temen yg udah kuliah di Shanghai, makin desa makin jorok. Makin ke utara makin dingin dan susah air. Penasaran segimana joroknya? Googling sendiri ya, gw gatega jelasinnya! :))

2. Persaingan cukup ketat termasuk soal akademik. Mungkin karena manusianya banyak kali ya, jadi musti survive gitu. Oh iya, untuk program master di China rata-rata durasinya 3 tahun. Kalau untuk Doktor 3-4 tahun. Iya, jangan bandingin dengan Inggris yang cuma setahun :))

Untuk sementara itu dulu jebakan betmen yg bisa ditulis, kalo kebanyakan nanti keburu jiper dong! :)) Btw apakah akhirnya gw mendaftar Beasiswa Chinanya? Dan apa aja persyaratannya? Nyambung di post berikutnya yah!


1 comment:

  1. hai, kak. akhirnya daftar beasiswa ke china gak? mau tau dong link kisah lanjutannya ;)

    ReplyDelete