Saturday 17 January 2015

Rezeki!



Time flies way too fast, and I really miss traveling :’( (nggak nyambung)

Hari-hari pengangguran gue telah tiada wkwkw lebay. Program les jepang-jepangan sudah dimulai tepat tanggal 12 kemarin. Seperti biasa, gue telat. Hahahaha. Dengan muka beler super ngantuk gue duduk dipojokan depan kelas. Gue berasa lagi belajar ngaji di planet lain. Wow. Mau maksa memori zaman SMA belajar bahasa jepang 3 taun rupanya udah tetot banget. 

Dari yang gue perhatiin, cara belajar program ini fokus ke step by step dengan pengulangan dan verbal. Makanya, gue bilang berasa kaya lagi ngaji hahaha seandainya satu huruf dihitung 10 pahala. Kami diajari sama Felix san dan Sakamaki san. Felix san ga berhenti-berhenti ngomong “Hai” dan Sakamaki san punya aksen bahasa indo yang jepang banget plus masih suka salah salah kosakatanya, contohnya aja doi nyebut “catat” jadi “cacat” hahaha rupanya kita sama-sama belajar. Yah, gue lumayan terhibur siang itu. Doakan gue berhasil survive yah!

Sorenya gue ikutan “rapat” sama Mba Yuni (dosen pembimbing waktu K2N kemaren) tentang community engagement yang akan dilaksanakan di Nunukan. Ini semacam pengmas dari DRPM lanjutan dari K2N kemarin dan Mba Yuni butuh tim anggota dari alumni K2N Kalimantan. 

Dari hasil pembagian kelompok, gue akan bertugas di desa Pembeliangan, pulau Sebuku bareng teman-teman desa Langap yang lalu! Yeay, berarti semua keburukan gue sudah diketahui dan tidak perlu repot-repot jaim lagi (di hari-hari awal) hahaha. Mulai dari kebiasaan-kebiasan aneh, kebarbaran gue dan stigma gue sebagai tempat sampah penampung sisa makanan anak-anak hahaha. Hampir aja gue ditaro di desa Tanjung Ulu yang super terpencil dan terbatas, ya 11 12 lah sama desa Langap. Sebenernya nggak masalah sih justru bakalan menantang banget. Yang jadi masalah, Tanjung Ulu adalah desa dengan populasi agas yang besar! Gue nggak terbayang badan gue bakal penuh oleh bentol-bentol merah besar yang akan berubah menjadi bintik hitam besar seperti Agustus kemarin *bulu kuduk langsung berdiri* Untungnya desa Tanjung Ulu sudah fullbooked oleh tim yang lalu yang ternyata hampir bisa berangkat lagi semuanya. Masih kepo soal agas? Silahkan googling, resiko tanggung sendiri yah! Pokoknya senang. Senaaang. Semoga ada kesempatan untuk balik ke Langap :”)

Oiya, sepulang les juga gue bertemu dengan Nunu di lobby K! Nunu adalah kucing kosan gue yang dibuang oleh penjaga kosan dengan clue “di kampus”. Yaampun gue seneng banget dan nggak berhenti-berhenti meluk-melukin Nunu yang sempet lupa sama gue. Akhirnya Nunu gue beri salam sampai ketemu lagi berupa seekor ikan lele dari kantin.

Haripun ditutup dengan nikmatnya nasi bebek kukel. Alhamdulillah :”)

1 comment:

  1. Assalamualaikum ka, selamat pagi. Maaf mengganggu. Ka, saya mahasiswa dari Bandung. Saya berencana ke Desa Tetaban, Sebuku bersama teman-teman. Akan sangat menggembirakan kalau kakak bisa bantu persiapan kami. Saya ingin menanyakan info-info disana ka..
    Kalau ada info kontak untuk Kepala Kecamatan Sebuku dan Kepala Desa Tetaban sangat dibutuhkan..

    ReplyDelete